Rabu, 06 April 2011

Ayah, IMD dan Laktasi


asi..adalah anugerah illahi
asi adalah harapan setiap ibu kepada para bayi
asi adalah pelindung dari virus dan bakteri
memberikan asi sama dengan memberi kehidupan sejati
mari direncanakan sejak dini
dan diberikan kepada buah hati
mulailah hidup dari sesuatu yang alami

Asi..bukan hanya kegiatan para ibu. Ayah di seluruh dunia pun perlu memberi dukungan dan membantu keberhasilan kegiatan ini. Layaknya sebuah keluarga, kedua orang tua harus saling membahu. Memberikan asi hampir sama dengan memberikan nafkah lahir dan batin kepada keturunan kita. Seperti yang telah disebutkan dalam al-Baqarah 233 : "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." 

Para ayah yang mengaku SIAGA (siap antar jaga), tetap harus melakukan tugasnya seketika bayinya lahir..dan tahukah Ayah..sesaat setelah bayi muncul ke dunia,..dia tidak ingin untuk langsung ditimbang ataupun diukur..dia pun tak ingin dimandikan agar bersih..justru lemak yang dibawanya dari rahim dapat menghangatkan kepalanya. Tubuhnya hanya cukup diselimuti saja..karena yang dia butuhkan adalah kehangatan kulit ibu yang telah melindunginya selama 9 bulan..dia rindu aroma keringat yang ternyata mengandung banyak bakteri baik. Dia juga rindu irama jantung ibunya yang teratur..
MAri perhatikan..perjuangan anak adam untuk mencapai ke kehidupan pertamanya berawal dari sini!! ASI makanan terbaik bayi.
Jika bukan karena kekuasaan Yang Maha Penyayang, maka setiap bayi manusia tak kan mungkin bisa bertahan lama di awal kehidupannya. Tuhan telah mengkaruniakan sumber makanan terbaik di dunia bagi bayi mungil berupa ASI, hewan pun juga memanfaatkannya. 
Proses perjuangan itu kini lazim disebut sebagai Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Tahukah ayah,..proses ini mulai digalakkan kembali setelah sempat meredup selama puluhan tahun akibat hantaman badai susu formula di berbagai media.


Oleh karana itu, kepada para ayah..bantulah ibu untuk merasa yakin akan kemampuannya menyusui. Proses laktasi adalah proses pikiran. Jiwa yang tenang dan hati yang bahagia serta pikiran yang positif sangat membantu keberhasilan laktasi. Hormon prolaktin dan oksitosin dapat bekerja dengan baik bila ibu merasa senang.. temanilah ibu ketika sedang menyusui, bantulah ia dalam setiap kegiatannya..Ibu yang baru menjalani proses persalinan cenderung lelah dan perlu pemulihan. Inilah saatnya yang tepat bagi ayah untuk menunjukkan perhatian dan kasih sayang. Kegiatan bersama ini tak bisa diwakili oleh siapa pun karena menikah, memiliki keturunan juga membesarkannya adalah keputusan bersama sebuah pasangan dalam berumahtangga.

well,..fathers,..start from here!! Be a good man! 

Hama ulat bulu, fenomena rusaknya keseimbangan alam?

Hama ulat bulu yang terjadi di kota Probolinggo diduga berjenis Lymantria marginanta. Jenis ini tergolong baru dan belum ada sebelumnya di tempat tersebut(sumber:www.surabayapost.co.id). Keberadaan jenis ulat ini sungguh aneh karena saat ini telah masuk musim kepompong bukan fase ulat. Oleh karena itu fenomena ini bisa dijadikan pertanda bagi kita manusia untuk memikirkan apa yang menyebabkan ulat bulu menyerang rumah penduduk di saat jenis lainnya telah memasuki fase kepompong. 

Marilah kita mencoba menganalisisnya dari kacamata sederhana dan berbekal pengamatan empiris. Mungkin kita masih ingat dengan pelajaran IPA saat duduk di bangku sekolah SD dulu. Saat itu, Pak Guru menjelaskan bahwa dalam satu kehidupan terdapat rantai makanan. Rantai makanan adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan (tumbuhan - herbivora - carnivora - omnivora). Pada setiap tahap pemindahan energi, 80%–90% energi potensial hilang sebagai panas, karena itu langkah-langkah dalam rantai makanan terbatas 4-5 langkah saja. Dengan perkataan lain, semakin pendek rantai makanan semakin besar pula energi yang tersedia (id.wikipedia.org)
Jika dalam suatu ekosistem terjadi pemutusan rantai makanan yang disebabkan oleh kerusakan alam maka akan terjadi ledakan populasi pada kelompok pemangsa atau kelompok yang dimangsa.

Keadaan itu menyebabkan ekosistem menjadi tidak seimbang. Jika seharusnya jumlah ulat-ulat tersebut 10 ekor tiap meter persegi maka jumlahnya bisa meningkat menjadi tiga atau lima kali lipat. Well, bisa dibayangkan kan jika ulat-ulat tersebut tidak dimangsa oleh burung, hewan pemangsa ulat nomor satu. Populasinya akan tambah meledak dan tak terkendali kecuali jika kita, manusia punya ide untuk memanfaatkan ulat ini sebagai makanan tambahan. 

Sama halnya dengan keadaan di atas, migrasi yang dilakukan oleh sekelompok hewan ke suatu tempat yang belum pernah dikunjunginya, bisa jadi merupakan pertanda akan adanya kerusakan alam tempat komunitas ulat ini berada. Selain faktor berkurangnya hewan pemangsa keadaan ini bisa jadi karena minimnya jumlah makanan yang dibutuhkan oleh kupu-kupu. Apakah kita masih ingat dengan fenomena turun gunung sekelompok kera di daerah lereng merapi? Ya, kera-kera tersebut mengetahui adanya perubahan kondisi alam pada gunung merapi. Mereka mengantisipasinya dengan mencari makanan di tempat lain yaitu rumah penduduk. 

Pekerjaan rumah buat para peneliti adalah mencari asal dari jenis ulat Lymantria marginanta ini dan mencari informasi yang tepat tentang kondisi ekosistemnya dan juga jenis hewan pemangsanya. Benarkah tak ada seekor hewan pun yang berminat dengan jenis ulat ini? Jika ada yang janggal maka mungkin ada kaitannya dengan migrasi ulat ini ke beberapa daerah di Jawa Timur itu. Kita sebagai kelompok pemangsa terbesar dalam lingkaran rantai makanan juga harus waspada. Fenomena ini adalah sinyal akan adanya kerusakan yang ditimbulkan oleh wabah ulat Lymantria marginanta yang menyerang lahan pertanian penduduk dan mungkin berpengaruh juga pada hasil produksi pangan kita.