Kamis, 26 Mei 2011

nAsi bunGkus

Sore yang cerah, angin menyapa poninya dengan lembut. Menyibak belahan rambutnya lalu tersapu dengan halus. Aku memperhatikan keindahan itu detik demi detik. Lalu:
teman :"perut lapar nih,.."
aku    : "beli maem yuk!"
teman: "enaknya dimana ya? murah meriah dan kenyang
aku   : "ehm,..kayaknya nasi padang lezat deh..dah pernah beli belum??"
teman:"sudah. Enak lhoo ..aku aja ketagihan"
aku   :"ya udah, kita kesana aja".
teman:"beneran nih. Ayo banget..aku mau"
Kami  pun bersiap dan bergerak menuju warung nasi padang terdekat. Dalam hati, aku juga ragu untuk masuk ke dalamnya. Belum familiar karena makanan yang disajikan tak terjangkau oleh kocekku. Tapi, kali ini..tak apalah mencoba. Kubawa tiga lembar uang ribuan. Soal besok..mikir belakangan deh..:D
Di warung, Uda yang jaga berwajah serius. Pelit senyum melihat potongan kami masuk ke warungnya. Mungkin sambutan untuk anak kos emang begini..
Uda:" Dibungkus atau makan sini?"
Aku:" bungkus aja"
Uda mengambil kertas pembungkus nasi lalu sayuran hijau yang menurutku adalah daun singkong rebus, sambal dan kuah gulai yang tampak sedap..lidahku menggeliat. Mataku masih saja kebingungan mencari lauk yang tepat selain yang telah diambil Uda. Ada gulai ikan, ayam, cumi, udang dan telur balado ...ya amplop..semua itu begitu menggiurkan. Tiba-tiba suara Uda menggelegar memotong khayalanku;
Uda:"mau pake lauk apa ?"
Aku:"ehm,...yang itu berapa Mas? trus itu berapa? kalo ini? nah..ini berapaan?
Si Uda agak mangkel karena aku survei melulu...selang lima menit, aku baru memberi jawaban. 
 Aku:"itu saja Mas,..dua!" Tanganku menunjuk tumpukan berwarna coklat mengkilap.   
Uda:" Yang ini? tegasnya. Trus apalagi?" 
Aku menengok teman yang sedang memperhatikan jalan. "Beli ga?" desakku berbisik. "Ehm,..Aku makan ntar malam aja deh. cari warung lain," sahutnya.
Aku:"Sudah Mas. Semuanya berapa?"
Uda:"Rp. 2500,-" 
Aku mengulurkan uang dan mengajak temanku berlalu dari tempat itu menahan malu...Muka si Uda agak BeTe lihat polah kami. Di kos, aku membuka bungkusan nasi tadi. Dua potong tempe goreng dan kuah gulai yang lumer menutupi nasi bungkus dengan porsi anak laki-laki. Ah,..nikmatnya!!!
Top markotop deh..ditambah sensasi kenyang yang tiada tara itu lhooo...
Kapan-kapan coba lagi ah,..tapi belinya ga cuma tempe kali ya..plus telur atau tahu biar si Uda agak  hepi..hihihihihi

nb: Aku tawarkan kepada temanku untuk makan berdua..(Aku tahu, ia tidak membawa uang sepeser pun tadi karena baru saja kudengar ia sedang meminjam uang kepada salah satu teman kos).

Yogyakarta, 2002