Kamis, 18 Agustus 2011

menGenanG

6 tahun yg lalu..


Saya bersiap untuk dua acara. Packing mudik sekaligus bersilahturahmi ke rumah saudara Ayah juga bersiap untuk wisuda besok pagi. 


Malam itu, suasana kos ( yang depannya kuburan ) sepi. Saya dan suami pergi mencari keperluan untuk acara besok. Di swalayan, saya bercerita bahwa miss F opname di RS. Ia kecelakaan ketika dalam perjalanan pada sebuah acara kemahasiswaan. Suami bertanya, apakah saya telah menengoknya?? 
Ia mengingatkan akan panjangnya waktu berlibur kami jikalau saya sama sekali belum melihatnya di RS.

Saya lupa tanggal peristiwanya yang pasti Miss F koma sejak peristiwa naas itu. Ia adalah teman kos saya, menempati kamar bagian barat. Dua kamar setelah kamar saya. Setiap malam, aku dan teman-teman selalu memikirkan Miss F. Setiap ada yang berkunjung ke RS, kami selalu menanyakan kemajuan kondisinya. Namun jawabannya selalu sama. Miss F belum juga sadar. Orang tua Miss F telah dihubungi oleh pihak yang bertanggungjawab atas keselamatan Miss F hari itu. Jujur saja, andai saya menjadi orangtuanya, pasti sedih dan duka. Miss F akan wisuda D3 pada tanggal 20 Agustus 2005. Orangtuanya tentu saja akan hadir. Mereka tiba di Jogja dengan wajah nelangsa. Menyaksikan putrinya terbaring koma. 
***

Dua hari sebelum 19 Agustus, saya beserta teman-teman kos membesuk Miss F. Kami tiba disana, banyak penunggu yang mengitari kamarnya. Rata-rata teman seangkatannya juga teman kegiatan kampusnya. Kami seperti asing disitu. Salah seorang teman kos yang dekat dengan Miss F dan juga dekat secara kedaerahan mendekati kamarnya. Suaranya terdengar ingin mengingatkan Miss F bahwa Ia telah datang. Miss F tampaknya telah sadar namun rintihannya...terus terus dan terus ..menyesakkan dada.
Ia, Miss F yang selama ini kukenal sangat sabar dan menahan diri dari kesulitan sedang berjuang melawan rasa sakit di kepalanya.
"Sakiiiiit Bu..sakiiit..." Jeritannya menggelegar ke seluruh kamar. Semua tertunduk diam. Ingin menangis rasanya. Bukan karena rasa sakit Miss F tapi sedih dengan wajah Ibu dan Bapaknya..sedih dengan keadaan ini.  Saya mengintip dari balik jendela yang sedikit terbuka..terlihat disana betapa keadaan itu adalah keadaan yang menguji semua orang. Tidak hanya Miss F tapi juga orangtuanya. Miss F tak mengenali siapa pun disekelilingnya. Ia mengerang terus dan terus..
sejam kemudian, kami pergi dari tempat itu dengan rasa tak menentu.
***
20 Agustus 2005 sekitar pukul 02.00 di sebuah kereta bisnis jurusan Jakarta

Saya tak bisa memejamkan mata. Harusnya saya menaiki kereta Purwajaya tapi karena Ibu mertua lupa menaruh tiket yang telah dibeli, kami harus menaiki kereta lainnya. Handphone saya bergetar. Sebuah suara dari bapak kos terdengar. Miss F telah berpulang ke Rahmatullah.

Deg..saya semakin tidak bisa beristirahat. Ingin rasanya saya kembali ke Jogja dan melihat jenazahnya. Memberi penghormatan untuk terakhir kalinya dan meminta maaf atas segala tingkah laku saya kepadanya selama ini..Apa daya, kereta yang saya tumpangi telah memasuki kota Cirebon. Perut yang membesar karena janin pun membuat saya harus berpikir ulang untuk kembali. 
Subuh di Pasar Senen, saya berdoa untuk Miss F yang tiada.
Alhamdulillah saya masih sempat menjenguknya dua hari yang lalu. 


Siang tadi, 20 Agustus 2005
Miss F tak hadir di gedung Graha Saha Pramana untuk sebuah acara bahagianya. Ia mendapatkan nilai Indeks Prestasi yang sangat baik. Namun Ia sedang berjuang melawan gegar otaknya. Di titik kulminasi, tubuhnya tak sanggup lagi. Diperkirakan ada pembuluh darah yang pecah dan peluangnya hanya 2. Hidup dengan lumpuh atau ...tiada.
Direncanakan, setelah sadar, Miss F akan dibawa pulang ke Bengkulu tanah kelahirannya untuk dirawat orangtuanya. Ibunya ingin anaknya tidak lagi jauh terpisah darinya. Garis Tuhan berkata lain..Miss F lelah dengan segala hal yang telah diusahakannya. Saya tahu Ia terlalu memforsir kegiatannya. Beberapa hari sebelum hari naas itu, Ia mengeluh lelah luar biasa. Lalu kami dengar kronologi kecelakaannya akibat motor yang ditumpanginya berusaha menghindari sebuah truk. Miss F sedang dalam keadaan mengantuk. Ia yang duduk di belakang justru mengalami kecelakaan sedangkan temannya yang menyetir, selamat dan merasa bersalah luar biasa... 
Selamat jalan Teman..:)