Selasa, 20 September 2011

Cerita dibalik Tepung Sukun

Membuat tepung sukun??
Malas rasanya. Meski akhirnya tahu informasi pembuatannya setelah menggarap buku ini, tapi membayangkannya sudah....ribet. Namun sepertinya tak ada pilihan lain karena resep-resep olahan sukun mayoritas menggunakan tepung sukun sebagai bahannya. Jadi ga mungkin banget kalo saya ga mencobanya sendiri dan memiliki gambar atas kue/makanan yang telah dibuat. Ini yang penting..gambar dan pengalaman atas uji coba ini.

Lalu muncul ide,..mencari info di internet, barangkali ada yang jualan tepung ini. Ternyata ada! seneng banget tapi sayang, si pembuat kesulitan mencari bahan baku, buah sukun. Saya ga kehilangan akal. Mencoba minta tolong sama tetangga yang suka bikin kue. Menawarkan kerjasama, berharap agar beliau bersedia membuatkan tepung sukun dan saya membeli jasanya. Saya segera menghubunginya, berharap beliau ga sibuk. Alhamdulillah, beliau siap membantu.

Seminggu berlalu. Ternyata buah sukun yang jadi bahan utama..memang sulit ditemukan di pasar terdekat. Saya pasrah. Apalagi lebaran di ambang pintu dan ada banyak pekerjaan rumah yang harus diutamakan.
Akhirnya saya lupakan.
Mudik lebaran ke kampung halaman. Saya dipertemukan kembali dengan buah sukun di sebuah pasar tradisional..Senangnya tak terkira. Tapi saya hanya berani membeli sedikit karena akan dibawa pulang ke Purwokerto dan diolah disana. Bayangkan, harga satu buah Rp.10 ribu..muahhale...!
Dengan penuh sukacita saya kerjakan mimpi saya. Membuat tepung sukun dan inilah prosesnya.
Dikupas-dicuci bersih-diiris tipis-direndam air garam-dikukus dan dijemur sampai kering.

gaplek sukun (dok.pribadi)
Sukun yang telah dijemur bisa disebut gaplek sukun. Lalu digiling dengan penggilingan getuk/kacang. Dijemur ulang dan diblender (pake blender yg kecil:buat merica, ketumbar dll). Setelah halus-ayak. Bagian yang kasar diblender ulang dan diayak kembali.

tepung sukun (dok pribadi)
Beginilah hasil akhirnya. Tepung sukun, cara lain agar buah sukun dapat bertahan lebih lama dan dipergunakan sewaktu-waktu tanpa kawatir  adanya pembusukan pada buah. 

Perjuangan ini berlangsung 2 minggu. Koq lama banget?? Iya karena tergantung cuaca dan kehangatan sinar matahari. Semakin terik, lebih cepat kering...
Oia,..pas nanya ke produsen tepung sukun yang berdomisili di Gunung Kidul, harga sekilo bisa mencapai 25ribu..mahal ya?? lebih mahal daripada tepung gandum. Padahal kandungan nutrisinya ga kalah.Hmmm, kira-kira apa yang membuat tepung ini mahal??