Rabu, 21 September 2011

Mengapa Harus Sukun??

Buah ini ternyata menawarkan cerita menarik di masa lalu dan sekarang.

Sukun sempat mengalami masa kolonialisme (th 1700). Negara Eropa yang sedang sibuk mencari dan melebarkan kekuasaannya..berjumpa dengan buah ini di kepulauan Pasifik. Dimanakah itu?? Kira-kira sekitar Papua (Irian Jaya) ke arah timur, termasuk Fiji, Hawai dan sekitarnya.
Buah ini tumbuh subur disana dan merupakan makanan favorit masyarakat kala itu. Kandungan karbohidrat yang tinggi menyebabkan buah ini dapat mengganjal rasa lapar cukup lama. Daunnya juga baik untuk kesehatan. Pohonnya bagus untuk membuat alat2 makanan. Jadi kesimpulannya, masyarakat yang hidup di sekitar tanaman ini ga akan takut lapar dan sakit. Karena Tuhan Yang Maha Kaya telah menciptakan pohon sukun sebagai perwakilan atas warung makan, balai pengobatan dan toko perkakas buat makhluk bumi.

Ketika Inggris merantau ke Tahiti, buah ini sangat dicari..dan tanamannya dibawa pulang untuk ditanam disana. Buah ini telah memikat hati. Daging buahnya yang menyerupai roti (empuk dan manis) menyebabkan buah ini dinamakan "breadfruit" oleh mereka.

Buah ini mudah matang dan akhirnya membusuk dalam waktu singkat. Penyimpanan dalam bentuk mentah kurang tepat kecuali jika diolah menjadi gaplek sukun, tepung sukun, tapai sukun atau pati sukun. Ya, karena saya pun takut sukun membusuk maka saya segera mengukusnya dan mengolahnya menjadi tapai sukun.

tapai sukun (dok pribadi)


Pembuatannya sederhana. Setelah dikukus dan dingin. Taburkan tapai tipis -tipis saja ya..jangan seperti saya. Lalu tutup rapat dan tunggu dua hari kemudian. 
Gambar di atas, raginya kebanyakan jadi penampakannya aneh gitu hehehe...tapi soal rasa, tetap enak. By the way, ini pertama kalinya saya buat tapai. Tanpa resep dan asaaaaal banget. Habis eman-eman sukun kukusnya kebanyakan. Mau dibuang koq kasihan hihii..jadilah begitu tapai sukun ngawur. Teksturnya lebih lunak dan tidak berserat kayak singkong. Haluuuus..! buat kue cocok, dan jadilah saya bereksperimen dengan mengganti tapai singkong dengan tapai sukun. Pokoknya temanya asaaaal banget deh.


Cake Tapai Sukun (dok pribadi)

Resep cake tapai sukun dapat disimak di laman ini. Lebih lengkapnya, semua manfaat sukun dapat diperoleh di buku saya. 




Sejak kemarin saya nulis ginian sebenarnya ada maksudnya lhooo. Tidak kurang tidak lebih hanya ingin agar tanaman sukun yang ada di sekitar rumah atau tetangga terdekat atau di jalan-jalan yang kita lewati.. "jangan dianggap sebelah mata" lalu ditebang karena tidak berguna hiks..hiks.. sebab setelah mengetahui manfaatnya juga setelah tahu bahwa sukun sekarang susah diperoleh, saya koq jadi mikir, betapa tanaman ini sudah berjarak dengan kehidupan manusia. Sukun kan bisa dianggap sama dengan ubi, jagung, kentang dan makanan pengganti lainnya. Koq tega meniadakannya?? Padahal satu bibit sukun mencapai 35ribu lhoo 

Pantas saja, sebuah Taman Nasional di Hawai dan juga di daratan Amerika Serikat khusus membahas seluk-beluk tanaman ini (juga tanaman tropis lainnya) dengan tujuan jangka panjangnya adalah "ketahanan pangan"....Hmmm bayangkan jika kekeringan, kerusakan melanda dunia, masihkah berpihak pada beras atau makanan penggantinya?? Adakah keinginanmu untuk mulai melirik sukun?? hehehehe

Catatan: 

  • jika punya banyak buah ini dan malas menggorengnya/mengolahnya, maka cukup dikukus saja lalu masukkan lemari pendingin dalam bungkusan plastik. Ini lebih awet, daripada hanya dibiarkan tergeletak begitu saja. Setelah itu silahkan diolah sewaktu-waktu..
  • mengenai garam pada perendaman..ini untuk menghidari perubahan warna pada daging buahnya setelah dikupas dan sedang diiris2..karakternya sama sengan apel yang mudah berwarna coklat jika tidak direndam air garam.