Senin, 25 Agustus 2014

seMoga dIa seLamAt

Ada yang sedang murung belakangan hari. Sebuah gunung terbesar di Jawa Tengah. Sejak hari Sabtu yang lalu, pemandangan Slamet tertutup dari pandangan kami yang berhuni di wilayah selatan. Jika biasanya sejak pagi, gunung yang cantik itu selalu menyapa dengan lekukan berwarna hijau keabuan, kini ia susah dipandang. kabut tebal benar-benar menyembunyikannya dari penglihatan.
"Aku ingin menyendiri..meluapkan asap dari panas yang memenuhi perutku," mungkin begitulah hasrat pikiran sebuah gunung yang terhitung belum pernah meletus dengan memakan korban jiwa ini.
Semoga..kepulan asap dan dentuman yang beberapa kali terdengar dari pos pengamatan, tak berubah menjadi hal yang menakutkan. Abu tipis memang sudah beterbangan dua hari kemarin, kami dan penduduk di sekitar G. Slamet berdoa "bahaya tak mencapai pemukiman".

G. Slamet dari atas rumah di sore hari sebelum ramadhan lalu
Indahnya Lebaran dan kemeriahan hari jadi RI, terlewat begitu saja. Sibuk ini itu jadi kendala namun tak lupa saya haturkan rasa terima kasih bagi pembaca yang telah bersedia mampir di blog ini.  



kabut tebal turun menyelimuti G.Slamet