Kamis, 04 Desember 2014

Wedang Alang Yang Joss

Adakah di antara pembaca yang senang mengonsumsi wedang anget? wedang jahe atau wedang alang-alang? Wedang alang-alang menjadi incaran saya saat mudik ke rumah orangtua. Minuman ini tersedia di sebuah warung sederhana bersama nasi megono dan beberapa gorengan. Wedang ini juga tersaji di beberapa lapak pinggir jalan di Pekalongan. Saya terbius dan selalu ketagihan dengan kehangatannya yang pas di badan. Rasa pegal dan mual setelah perjalanan panjang bablas setelah menyeruput minuman ini di saat masih "hot". Jika pembaca penasaran Anda bisa membuatnya sendiri. 




Yang pembaca butuhkan hanya alang-alang yang akarnya telah dibersihkan dan diikat simpul, jahe dua ruas besar yang sudah dibakar, gula merah, sama air panas yang baru saja mendidih (kalo ga ada ya air termos yang terjaga panasnya). Jika diperhatikan ini  sama dengan wedang jahe ditambahi alang-alang.

Prosesnya sederhana: setelah alang-alang diletakkan di gelas bir, masukkan jahe dan gula merah lalu siram dengan air panas hingga segelas penuh. Biarkan hingga gula mencair, nikmati jossnya..
Air panas akan melemaskan alang-alang dan melumerkan gula merah plus menghanyutkan aroma jahe. Jadi pas disiram langsung deh keluar aroma "segerrr".


Bang Riyan mematok wedangnya Rp.4000 per gelas bir 
Kenapa harus alang-alang? 
Iya saya juga belum tahu alasannya, hingga saya menemukannya di buku ini. Buku karangan Ibunda Suparni dan Ari Wulandari ini banyak membantu saya dalam mengetahui rempah-rempah Indonesia termasuk alang-alang. Tumbuhan ini dipercaya dapat membantu mengatasi sakit flu, batuk, asma, dll. Setelah digabungkan dengan jahe, khasiatnya bertambah. Jahe meringankan rasa pening dan mual plus meningkatkan nafsu makan. Jadi..ayo coba bikin minuman joss di rumah!