Jumat, 29 Juli 2011

Mungkin,..Andai..Semoga


Beberapa tahun yang lalu, Amanda pulang ke kampung orangtuanya di Gorontalo. Ia menyewa sebuah delman untuk berkeliling ke kerabat hingga pukul 10-an. Setelah menerima pembayaran, si kusir bilang, ia akan pulang saja, "pendapatan ini sudah cukup untuk makan hari ini."
Selama ini mungkin kita cenderung menyebut mereka, orang kecil yang "kurang rajin" namun sebenarnya sikap hidup secukupnya inilah yang menjaga lingkungan hidup tetap lestari. Tak serakah dalam menerapkan prinsip ekonomi.

Cerita di atas dikutip dari sebuah majalah Intisari edisi September 2008. Adalah cerita nyata tentang seorang Amanda Katili, seorang yang mencintai lingkungan Indonesia dan selalu bercita-cita akan kembalinya lingkungan hijau di negaranya sendiri.Ia telah dipercaya membawakan slide ilmiah 
An Incovenient Truth dari Al Gore.

Bersikap hidup cukup memang berpengaruh terhadap keseimbangan lingkungan. Ini saya lihat dari cara makan seekor hewan, kucing liar di sekitar rumah. Meskipun doyan mencuri ikan/ayam atau makanan yang tersaji di meja makan, kucing itu tidak serakah dengan menggondol semua yang ada. Pernah suatu kali saya sengaja memberi makanan kepadanya dan kucing itu tidak lagi mengendap-endap menggondol makanan.Sisa makanan yang ada justru dibiarkan begitu saja, mungkin untuk teman-temannya. Ya.Mungkin cukup baginya rasa kenyang di perut. Tak perlu lagi penasaran dengan yang ada di bawah tudung saji. 

Saya berpikir, andai saja rasa "cukup" itu selalu ada di hati saya dan juga hati para manusia lain di muka bumi maka mungkin tak ada lagi yang namanya antri ini dan itu. Tak ada pertarungan sengit seperti dua ekor harimau yang saling mencakar. Cara berbagi ala kucing di atas patut disimak oleh saya juga mungkin lainnya...karena bumi ini bukan milik saya semata.

Semoga ramadhan yang akan menjelang, menjadikan saya sebagai makhluk yang pandai bersyukur dan berbagi kepada siapa pun,..amin!