Senin, 28 November 2011

Catatan Materi Penulisan Buku Anak 2

C. Bahasa
Apakah bahasa anak itu harus selalu tersistem kekanak-kanakan dan berbeda dengan bahasa kita?
jawabannya tidak. bahasa anak sebenarnya tidak ubahnya dengan bahasa kita sebagai orang dewasa. anak-anak sekarang sangat cerdas dan kritis. kita menulis untuk anak-anak dengan bahasa yang juga taktis dan cerdas.
tidak ada aturan baku dalam penulisan buku anak mengenai bahasa. bebas dan bertanggung jawab. sebaiknya memperhatikan rambu-rambu berikut:

  1. kesantunan dan nilai-nilai, terutama bila menyangkut hubungan dengan pihak lain.
  2. mudah diterima dan dipahami.
  3. tidak ambigu, usahakan kata-kata yang dipilih memiliki satu makna. hindari kata-kata abstrak yang sulit dimengerti.
  4. deskripsi praktis dan detail, lebih visual agar anak-anak senang.
  5. setiap kalimat gunakan prinsip s-p-o-k (subjek, predikat, objek, keterangan). misal: intan (subjek) makan (predikat) pisang (objek) tadi malam (keterangan waktu). untuk efesiensi kalimat, prinsip ini dapat juga digunakan.
  6. dalam hal-hal yang sadis, sarkatis, pilihlah hal-hal yang lebih diterima tanpa kehilangan unsur kekerasan tersebut.
  7. dalam dialog, prinsip s-p-o-k tetap dipakai, tapi biasanya bersifat tersembunyi karena dialog umumnya lebih pendek. contoh:  (1) “mau ke mana?” tanya ima kepada rani. (2) “ke pasar,” jawab rani. pada kalimat (1) sebenarnya bila dibuat deskripsi akan menjadi (1a) ima (s) bertanya (p) kepada rani (o) mau ke mana (k). pada kalimat (2) bila dibuat deskripsi akan menjadi (2a) rani (s) menjawab (p) kepada ima (o) akan ke pasar (k).
  8. dalam cerita untuk anak, tidak perlu memberikan kesimpulan yang bersifat mengajari nilai-nilai  moral. biarkan pembaca mengartikan sendiri.
  9. saat memilih kata-kata anak, coba pikirkan seperti saat berbicara dengan anak-anak. tujuannya untuk mempermudah penulisan.
  10. dalam keseluruhan cerita memberi efek semangat dan menyenangkan.

D. Setting
Setting (bahasa inggris) artinya keadaan, letak, tempat, latar.
dalam bahasa indonesia disebut latar belakang. artinya adalah keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakon dalam karya sastra.
bagi saya pribadi (Mbak Ari W), setting adalah kekayaan perjalanan intelektual seorang penulis yang membentuk suasana dalam suatu karya.

Jadi, apa sebenarnya setting? secara umum setting merupakan segala hal yang melatarbelakangi karya tulisan. di dalamnya termasuk:

  1. tempat; berkaitan dengan tempat, lokasi, dapat berkaitan dengan wilayah maupun eksterior dan interior.
  2. budaya; segala hal yang berkaitan dengan budaya: adat istiadat, tradisi, seni, bahasa daerah, aturan tertentu, kuliner, strata social, pandangan kelompok, filosofi, dll.
  3. sejarah; kenyataan yang terjadi di masa lampau; baik yang benar-benar terjadi atau sejarah yang difiksikan (legenda, mite).
  4. ruang/dimensi; nyata atau fantasi.
  5. suasana; bahagia, senang, sedih, duka, semangat, meriah, dll.

Setting akan membangun keseluruhan cerita menjadi memiliki ciri khas. dalam kisah malin kundang; cerita rakyat ini bersetting masa lalu dengan kondisi kultur padang yang kental, strata social rakyat dan kerajaan, dengan dimensi nyata dan fantasi (kutukan manusia menjadi batu), dalam suasana gembira dan kesedihan.


24 komentar:

  1. semakin membaca kok semakin tahu letak kekurangan saya ya. saya november ini membuat buku untuk buku pengayaan sd-smp, tapi setlah dicetak pod, ternyata harus saya edit kembali. edit lagi edit lagi

    BalasHapus
  2. wah di sharing ya hasil pelatihannya

    BalasHapus
  3. @Rusydi Hikmawan: alhamdulillah jika bermanfaat.

    @mbak Narti: hehhehe bukan koq mbak ini lebih sederhana dari seminar :)

    @mbak Lidya: iya mbak, sebagai pengingat buat diri sendiri juga nih..

    BalasHapus
  4. saya belum pernah nulis di buku, hehe

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Makasih infonya mbak ketty..sangat bermanfaat sekali nih,,terutama buat yg hoby tulis menulis, harus paham dengan apa yg mbak tulis itu...semakin banyak membaca rasanya semakin miskin aja ni kta dg ilmu...thank's ya mbak..salam

    BalasHapus
  7. Wah infonya bagus banget nih Mbak, padahal pelajaran ini pernah saya pelajari dan lupa hehe, eh tenryata sekarang jadi ingat lagi,,,

    BalasHapus
  8. semoga bermanfaat nih postingan bagi2 yg masih sedikit ilmu soal tulis menulis

    BalasHapus
  9. haduh, agak kurang ngerti si saya, hehehehe
    apa kabar?

    BalasHapus
  10. bagus banget bu,
    buat pengingat diri sekaligus berbagi pengetahuan buat yg lain.

    BalasHapus
  11. Mampir lagi, belajar lagi, dan lagi lagi.. ini menambah wawasan saya..

    BalasHapus
  12. ikutan belajar ama mbak ketty. trims sharingnya mbak,,,

    BalasHapus
  13. wah bermanfaat bgt nih mbak, thanks ya

    BalasHapus
  14. Menyimak saja di pojokan Hehe.
    Bisa nambah ilmu tentang menulis nich mbak :)

    BalasHapus
  15. angel temenan tuh kalo mengambil perspektip anak
    walaupun kita suka berbuat kekanakan setiap waktu
    mungkin dibuat sederhana kaya lagu anak-anak jaman dulu
    masalahnya anak anak bakal suka ga
    soalnya lagu anak juga ga laku sama anak sekarang dan lebih suka nyanyi lagunya ungu...

    BalasHapus
  16. Kalo buat nulis cerita anak, biasanya bahasanya lebih simpel ya, mba? sayangnya aq belum punya anak, jd ga tau musti gimana nulisnya. referensi buku yg aq punya jg dikit... T_T ntar nyari aah :D

    BalasHapus
  17. bahasa dan setting emang menentukan untuk cerita anak apakah itu menarik atau tidak. kemampuan visual anak biasanya masih terbatas, jadi perlu disesuaikan. biasanya orang tua juga turut menjelaskan juga sih.. maksudnya apaan

    BalasHapus
  18. kalau saya dalam berkomunikasi dengan anak2 masih menyesuaikan dengan gaya bahasa mereka. misalnya dalam hal aksen yang berbeda, pilihan katanya, dan cara mengejanya.

    BalasHapus
  19. wah ternyata njlimet juga ya Mbak dalam menulis buku. boleh donk saya save untuk nambah wawasan. Boleh kan ?

    BalasHapus
  20. wis.. tak tungguin hasil karyanya deh..

    gimana kabarnya? sehat toh?

    BalasHapus
  21. di usahakan juga tidak memakai kalimat yg hiperbola karena mungkin anak anak belum bsa menangkap dlm kalimat2 tertentu.... nice posting mbaak hehe

    BalasHapus
  22. saiia pernah coba buat komik... tapi gag bertahan... gag ada kelanjutannya :( butuh keteguhan sama motivasi sepertiyna ;(

    BalasHapus

Tinggalkan jejak ya,..makasih :)