Rabu, 30 April 2014

Menjadi Orangtua

Terinspirasi dari postingan Mbak Pu, saya jadi ingat situasi ini:

Di sebuah hajatan keuarga, seorang lelaki sibuk momong anak lelaki. Kesana kemari anak itu berlari, tak mau diam di tempat. Wajar saja, bagi anak anak acara keluarga tentu membosankan, apalagi tak ada arena bermain..(#ya iyalah hehehe). Lalu mampirlah ia di depan kami. 
"Aduh ga mau diem nih..lari-lari terus..itu anakmu anteng banget ya?" kata lelaki itu menunjukkan wajah lelah mengikuti anak asuhannya.
Kami hanya diam tersenyum, mengawasi dari kejauhan.

Lelaki dan anak itu rupanya sudah saling cocok. Ibunya pun sangat meyayanginya. Meski bukan anak dari rahimnya sendiri, tapi mereka jauh lebih bahagia saat ini. Setelah segala segala usaha dilakukan, selama hampir 20 tahun perkawinan. 

"Dan...kami adalah salah satu yang bersyukur atas nikmat memiliki anak"

Memang melelahkan mengasuh anak balita. Mereka sibuk membuat ulah dan bereksperimen kesana kemari. Saya juga sering berada di titik lelah yang amat sangat karena tanpa pengasuh dengan tiga lelaki. Rumah mertua tentu tak luput sering jadi arena badai atau kapal pecah atau apalah istilahnya.
 Daaaannn lagi lagi, yang beres-beres ya saya juga.

"Lagi-lagi saya tetap harus bersyukur"

Bagaimana jika anak saya tak aktif? tak mau bersosialisi? Tak mau melakukan apa-apa, terus menempel ibunya? Pasti saya lebih kerepotan. 
Ya kan??? ...kan.
Lalu setelah membaca resensi di koran jakarta tentang perjuangan seorang ibu merawat buah hatinya yang tiga orang namun berkebutuhan khusus..saya semakin tercenung. Ada saja keajaiban yang Tuhan beri dari balik kekurangan seseorang. Itu semua juga berkat dukungan orangtua.

Saya lirik Razan..anak kedua yang berumur 4,5 tahun ini belum lancar berbicara. Hingga saat ini ia belum bisa berkata "Tidak, bukan atau belum"..kami berlatih sabar dan mengajarkannya berbicara pelan-pelan.



Sejak usia 2 tahun tanda-tandanya terlihat. Ia tak bisa berbicara apa-apa. Kalimat yang terlontar tidak ada maksudnya. Aku masih optimis saat itu meski perkembangannya sangat lambat. Sekarang ia sedang berusaha menyusun kalimat secara perlahan jika akan mengungkapkan keinginannya. Hal yang menggembirakan, sejak kami masukkan ia ke les musik yang disukainya, ia mampu mengucapkan not dengan lafal yang benar dan membaca not balok tanpa bantuan. Semoga saja, ketika telah bersekolah, ia siap untuk itu mengikuti masa-masa belajar. 
Doakan kami agar sabar dan syukur!Iya tho...?? Tho.

20 komentar:

  1. Hai mbak...... ingat saya & naik kereta gratis di pantai kartini jepara? Hehe... saya di wangon sekarang. Di rumah mertua.
    Oia, soal Razan.... ntar juga bisa kok mbak. Anak keduaku juga telat bicara. Somehow, nanti hafalannya malah lebih bagus. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. jelas ingat mba aku..duh pengen jumpa deh. ada acara keluarga ya di wangon?

      Hapus
  2. Sering diajak ngobrol sama distimulasi mba.. Insya Allah ntar juga bisa. Proses tumbuh kembang setiap anak kan beda :)
    Itu sih ilmu yang saya dapat waktu masih kerja di tempat stimulasi anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya mba, aku sering ajak dia ngobrol menjelang tidur atau kegiatan apapun.. pelan2 tentunya

      Hapus
  3. mbak ikutan GA tentang ikhlas di blognya mbak ade anita?
    Insya Allah Razan segera lancar ya bicaranya

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku ga ikut GA Mba Ade Anita :) ini sekedar catatan sambil lalu koq :)

      Hapus
  4. Jadi ingat sepupu saya, umur dua tahun belum lancar bicara.

    Butuh proses ya, Mba. Semoga diberi kesabaran, ya.

    BalasHapus
  5. Halooo Mbak Ketty ^^
    Les organ Mbak? Gudlak yaaa Razan, cepat lancar bicaranya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo juga Untje..lama saya ga sowan ke rumahmu..matur nuwun sekali atas doanya :)

      Hapus
  6. Mbak doain aku yaaa moga cepet di karuniai

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin mba ... aku turut mendoakan dari jauh

      Hapus
  7. Perkembangan tiap anak memang beda2 ya mbak... semoga tetap diberikan kesabaran ya Mbak.

    BalasHapus
  8. Wah razan hebat mbak sudah bisa membaca not balok. Berarti otak kirinya sdang lebih banyak bekerja mbak, karena itu bicaranya agak lambat. Katanya teori begitu mbak ketty. Semuanya proses ya mbak, dan setiap anak kita istimewa. peluuk mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar mba Pu..tiap anak punya perkembangan yang berbeda2..

      Hapus
  9. Jadi ingat anaknya tetanggaku, seperti Razan juga mbak. Alhamdulillah sekarang sudah mulai bisa ngomong satu-satu kata meski celat, tetapi bs dimengerti mksdnya apa. Yg paling penting mbak tetap sabar untuk mengajaknya berlatih dan berbicara.. :)

    BalasHapus
  10. Anak laki2 memang lebih cepat berkembang otak kanannya terbukti dari mudahnya membaca not balok (seni) ya... #barudapatilmunya kemarin

    BalasHapus
  11. Semua anak pasti ada lebih dan kurangnya, jangan berkecil hati karena Razan belum lancar bicara, karena ia pasti punya banyak kelebihan lain :) Mudah-mudahan mak semangat terus bimbing Razan supaya semakin lancar ngomongnya ya, aamiin

    BalasHapus
  12. Aamiin YRA.. terus sabar dan tetap optimis bunda ketty: )

    BalasHapus

Tinggalkan jejak ya,..makasih :)