C. Bahasa
Apakah bahasa anak itu harus selalu tersistem kekanak-kanakan dan berbeda dengan bahasa kita?
jawabannya tidak. bahasa anak sebenarnya tidak ubahnya dengan bahasa kita sebagai orang dewasa. anak-anak sekarang sangat cerdas dan kritis. kita menulis untuk anak-anak dengan bahasa yang juga taktis dan cerdas.
tidak ada aturan baku dalam penulisan buku anak mengenai bahasa. bebas dan bertanggung jawab. sebaiknya memperhatikan rambu-rambu berikut:
- kesantunan dan nilai-nilai, terutama bila menyangkut hubungan dengan pihak lain.
- mudah diterima dan dipahami.
- tidak ambigu, usahakan kata-kata yang dipilih memiliki satu makna. hindari kata-kata abstrak yang sulit dimengerti.
- deskripsi praktis dan detail, lebih visual agar anak-anak senang.
- setiap kalimat gunakan prinsip s-p-o-k (subjek, predikat, objek, keterangan). misal: intan (subjek) makan (predikat) pisang (objek) tadi malam (keterangan waktu). untuk efesiensi kalimat, prinsip ini dapat juga digunakan.
- dalam hal-hal yang sadis, sarkatis, pilihlah hal-hal yang lebih diterima tanpa kehilangan unsur kekerasan tersebut.
- dalam dialog, prinsip s-p-o-k tetap dipakai, tapi biasanya bersifat tersembunyi karena dialog umumnya lebih pendek. contoh: (1) “mau ke mana?” tanya ima kepada rani. (2) “ke pasar,” jawab rani. pada kalimat (1) sebenarnya bila dibuat deskripsi akan menjadi (1a) ima (s) bertanya (p) kepada rani (o) mau ke mana (k). pada kalimat (2) bila dibuat deskripsi akan menjadi (2a) rani (s) menjawab (p) kepada ima (o) akan ke pasar (k).
- dalam cerita untuk anak, tidak perlu memberikan kesimpulan yang bersifat mengajari nilai-nilai moral. biarkan pembaca mengartikan sendiri.
- saat memilih kata-kata anak, coba pikirkan seperti saat berbicara dengan anak-anak. tujuannya untuk mempermudah penulisan.
- dalam keseluruhan cerita memberi efek semangat dan menyenangkan.
D. Setting
Setting (bahasa inggris) artinya keadaan, letak, tempat, latar.
Setting (bahasa inggris) artinya keadaan, letak, tempat, latar.
dalam bahasa indonesia disebut latar belakang. artinya adalah keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakon dalam karya sastra.
bagi saya pribadi (Mbak Ari W), setting adalah kekayaan perjalanan intelektual seorang penulis yang membentuk suasana dalam suatu karya.
Jadi, apa sebenarnya setting? secara umum setting merupakan segala hal yang melatarbelakangi karya tulisan. di dalamnya termasuk:
- tempat; berkaitan dengan tempat, lokasi, dapat berkaitan dengan wilayah maupun eksterior dan interior.
- budaya; segala hal yang berkaitan dengan budaya: adat istiadat, tradisi, seni, bahasa daerah, aturan tertentu, kuliner, strata social, pandangan kelompok, filosofi, dll.
- sejarah; kenyataan yang terjadi di masa lampau; baik yang benar-benar terjadi atau sejarah yang difiksikan (legenda, mite).
- ruang/dimensi; nyata atau fantasi.
- suasana; bahagia, senang, sedih, duka, semangat, meriah, dll.
Setting akan membangun keseluruhan cerita menjadi memiliki ciri khas. dalam kisah malin kundang; cerita rakyat ini bersetting masa lalu dengan kondisi kultur padang yang kental, strata social rakyat dan kerajaan, dengan dimensi nyata dan fantasi (kutukan manusia menjadi batu), dalam suasana gembira dan kesedihan.
semakin membaca kok semakin tahu letak kekurangan saya ya. saya november ini membuat buku untuk buku pengayaan sd-smp, tapi setlah dicetak pod, ternyata harus saya edit kembali. edit lagi edit lagi
BalasHapuskoq kayak materi seminar?
BalasHapuswah di sharing ya hasil pelatihannya
BalasHapus@Rusydi Hikmawan: alhamdulillah jika bermanfaat.
BalasHapus@mbak Narti: hehhehe bukan koq mbak ini lebih sederhana dari seminar :)
@mbak Lidya: iya mbak, sebagai pengingat buat diri sendiri juga nih..
saya belum pernah nulis di buku, hehe
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMakasih infonya mbak ketty..sangat bermanfaat sekali nih,,terutama buat yg hoby tulis menulis, harus paham dengan apa yg mbak tulis itu...semakin banyak membaca rasanya semakin miskin aja ni kta dg ilmu...thank's ya mbak..salam
BalasHapusWah infonya bagus banget nih Mbak, padahal pelajaran ini pernah saya pelajari dan lupa hehe, eh tenryata sekarang jadi ingat lagi,,,
BalasHapussemoga bermanfaat nih postingan bagi2 yg masih sedikit ilmu soal tulis menulis
BalasHapushaduh, agak kurang ngerti si saya, hehehehe
BalasHapusapa kabar?
bagus banget bu,
BalasHapusbuat pengingat diri sekaligus berbagi pengetahuan buat yg lain.
Mampir lagi, belajar lagi, dan lagi lagi.. ini menambah wawasan saya..
BalasHapusikutan belajar ama mbak ketty. trims sharingnya mbak,,,
BalasHapuswah bermanfaat bgt nih mbak, thanks ya
BalasHapusMenyimak saja di pojokan Hehe.
BalasHapusBisa nambah ilmu tentang menulis nich mbak :)
angel temenan tuh kalo mengambil perspektip anak
BalasHapuswalaupun kita suka berbuat kekanakan setiap waktu
mungkin dibuat sederhana kaya lagu anak-anak jaman dulu
masalahnya anak anak bakal suka ga
soalnya lagu anak juga ga laku sama anak sekarang dan lebih suka nyanyi lagunya ungu...
Kalo buat nulis cerita anak, biasanya bahasanya lebih simpel ya, mba? sayangnya aq belum punya anak, jd ga tau musti gimana nulisnya. referensi buku yg aq punya jg dikit... T_T ntar nyari aah :D
BalasHapusbahasa dan setting emang menentukan untuk cerita anak apakah itu menarik atau tidak. kemampuan visual anak biasanya masih terbatas, jadi perlu disesuaikan. biasanya orang tua juga turut menjelaskan juga sih.. maksudnya apaan
BalasHapuskalau saya dalam berkomunikasi dengan anak2 masih menyesuaikan dengan gaya bahasa mereka. misalnya dalam hal aksen yang berbeda, pilihan katanya, dan cara mengejanya.
BalasHapuswis.. tak tungguin hasil karyanya deh..
BalasHapusgimana kabarnya? sehat toh?
di usahakan juga tidak memakai kalimat yg hiperbola karena mungkin anak anak belum bsa menangkap dlm kalimat2 tertentu.... nice posting mbaak hehe
BalasHapussaiia pernah coba buat komik... tapi gag bertahan... gag ada kelanjutannya :( butuh keteguhan sama motivasi sepertiyna ;(
BalasHapusnice post...salam kenal mbak
BalasHapus