Kamis, 19 Mei 2011

Nasihat Untukku

Seminggu yang lalu, seseorang yang masih sedarah mengatakan satu hal:" jangan pernah kapok untuk menulis". Lalu saya meyakinkannya dengan penuh nyali, bahwa itu tak akan pernah terjadi. Faktanya..saya mengalami kejenuhan hebat sesaat setelah menuliskan hal itu.
Alhasil, saya tak bisa konsentrasi dalam merangkai kalimat. Sebagai penghibur, saya menyibukkan diri dengan membaca "chicken soup for the writers" (buku ini susah sekali sekali saya peroleh karena sudah tidak diterbitkan ulang). Saya membacanya berulangkali hingga nyali saya dapatkan kembali. Hamdalah..benar saja! saya mendapatkan semangat itu, lalu saya menemukan kesimpulan terhadap proses menulis saya:
  • ketika saya tak bisa menemukan 'ruh' pada isi cerita juga tokohnya, maka tulisan saya pasti hambar. Oleh karena itu, saya harus mengaduk-aduk perasaan saya berdasarkan tema yang saya buat agar saya bisa menjiwai 'ruh' itu.
  • penyakit yang umum dirasakan setiap orang yang rajin menulis adalah pas lagi asyik-asyik dapat ide terus dituangkan eh harus kepotong sama kegiatan lain. Alhasil tulisan berikutnya suka ga' nyambung. Kalo sudah begini..BETE banget, saya pun demikian. Jadi saya membangun keyakinan diri dulu bahwa saya pasti bisa menyelesaikannya sampai ending. Apalagi jika alurnya sudah dibuat, lebih mudah lagi tuh..
  • Saya suka penasaran, kenapa saya ga bisa menemukan ide kalimat yang "maknyuss" untuk endingnya. Yang saya lakukan adalah pergi keluar rumah atau meninggalkan tulisan itu dengan membaca/menonton televisi. Biasanya ide datang dengan sendirinya.  
Hmmm,..malam ini, saya belajar pantang menyerah, dan bersikap setuju terhadap satu tulisan Irving Wallace:
"emosi manusia mungkin selalu sama, tapi di bumi ini tidak pernah ada seorang pun sebelum dirimu yang persis sepertimu melihat cinta serta benci persis seperti kau melihatnya melalui matamu. Dan kau tidak perlu mengalami sesuatu untuk melihatnya. Bahkan untuk menuliskannya tentang itu. Karena kau dilengkapi dengan khayalan. Maka gunakanlah! Sebab, Da Vinci tidak perlu menghadiri Last Supper untuk melukisnya. " 

5 komentar:

  1. tapi lebih sebel lagi kalo dapat ide pas lagi di tempat tidur dan baru mau tidur...wah, malas kan bangun lagi hanya untuk menulis di tengah malam.

    BalasHapus
  2. wah..tetap semagat ya...
    makasih atas postingannya

    BalasHapus
  3. @ sang cerpenis: yap bener bgt,..idenya muncul di momen yg tanggung,.:D
    @ I-one: sama2 bang,..!thnks jg..:)

    BalasHapus
  4. Suka banget sama ini :)
    emosi manusia mungkin selalu sama, tapi di bumi ini tidak pernah ada seorang pun sebelum dirimu yang persis sepertimu melihat cinta serta benci persis seperti kau melihatnya melalui matamu.

    BalasHapus
  5. @ Alia: i like it too! thnks,..u can get it in their book, "chicken soup for the writers"

    BalasHapus

Tinggalkan jejak ya,..makasih :)