Buah ini ternyata menawarkan cerita menarik di masa lalu dan sekarang.
Sukun sempat mengalami masa kolonialisme (th 1700). Negara Eropa yang sedang sibuk mencari dan melebarkan kekuasaannya..berjumpa dengan buah ini di kepulauan Pasifik. Dimanakah itu?? Kira-kira sekitar Papua (Irian Jaya) ke arah timur, termasuk Fiji, Hawai dan sekitarnya.
Buah ini tumbuh subur disana dan merupakan makanan favorit masyarakat kala itu. Kandungan karbohidrat yang tinggi menyebabkan buah ini dapat mengganjal rasa lapar cukup lama. Daunnya juga baik untuk kesehatan. Pohonnya bagus untuk membuat alat2 makanan. Jadi kesimpulannya, masyarakat yang hidup di sekitar tanaman ini ga akan takut lapar dan sakit. Karena Tuhan Yang Maha Kaya telah menciptakan pohon sukun sebagai perwakilan atas warung makan, balai pengobatan dan toko perkakas buat makhluk bumi.
Ketika Inggris merantau ke Tahiti, buah ini sangat dicari..dan tanamannya dibawa pulang untuk ditanam disana. Buah ini telah memikat hati. Daging buahnya yang menyerupai roti (empuk dan manis) menyebabkan buah ini dinamakan "breadfruit" oleh mereka.
Buah ini mudah matang dan akhirnya membusuk dalam waktu singkat. Penyimpanan dalam bentuk mentah kurang tepat kecuali jika diolah menjadi gaplek sukun, tepung sukun, tapai sukun atau pati sukun. Ya, karena saya pun takut sukun membusuk maka saya segera mengukusnya dan mengolahnya menjadi tapai sukun.
tapai sukun (dok pribadi) |
Pembuatannya sederhana. Setelah dikukus dan dingin. Taburkan tapai tipis -tipis saja ya..jangan seperti saya. Lalu tutup rapat dan tunggu dua hari kemudian.
Gambar di atas, raginya kebanyakan jadi penampakannya aneh gitu hehehe...tapi soal rasa, tetap enak. By the way, ini pertama kalinya saya buat tapai. Tanpa resep dan asaaaaal banget. Habis eman-eman sukun kukusnya kebanyakan. Mau dibuang koq kasihan hihii..jadilah begitu tapai sukun ngawur. Teksturnya lebih lunak dan tidak berserat kayak singkong. Haluuuus..! buat kue cocok, dan jadilah saya bereksperimen dengan mengganti tapai singkong dengan tapai sukun. Pokoknya temanya asaaaal banget deh.
Cake Tapai Sukun (dok pribadi) |
Resep cake tapai sukun dapat disimak di laman ini. Lebih lengkapnya, semua manfaat sukun dapat diperoleh di buku saya.
Sejak kemarin saya nulis ginian sebenarnya ada maksudnya lhooo. Tidak kurang tidak lebih hanya ingin agar tanaman sukun yang ada di sekitar rumah atau tetangga terdekat atau di jalan-jalan yang kita lewati.. "jangan dianggap sebelah mata" lalu ditebang karena tidak berguna hiks..hiks.. sebab setelah mengetahui manfaatnya juga setelah tahu bahwa sukun sekarang susah diperoleh, saya koq jadi mikir, betapa tanaman ini sudah berjarak dengan kehidupan manusia. Sukun kan bisa dianggap sama dengan ubi, jagung, kentang dan makanan pengganti lainnya. Koq tega meniadakannya?? Padahal satu bibit sukun mencapai 35ribu lhoo
Pantas saja, sebuah Taman Nasional di Hawai dan juga di daratan Amerika Serikat khusus membahas seluk-beluk tanaman ini (juga tanaman tropis lainnya) dengan tujuan jangka panjangnya adalah "ketahanan pangan"....Hmmm bayangkan jika kekeringan, kerusakan melanda dunia, masihkah berpihak pada beras atau makanan penggantinya?? Adakah keinginanmu untuk mulai melirik sukun?? hehehehe
Catatan:
- jika punya banyak buah ini dan malas menggorengnya/mengolahnya, maka cukup dikukus saja lalu masukkan lemari pendingin dalam bungkusan plastik. Ini lebih awet, daripada hanya dibiarkan tergeletak begitu saja. Setelah itu silahkan diolah sewaktu-waktu..
- mengenai garam pada perendaman..ini untuk menghidari perubahan warna pada daging buahnya setelah dikupas dan sedang diiris2..karakternya sama sengan apel yang mudah berwarna coklat jika tidak direndam air garam.
hmm.. penasaran pengen nyobain cake tapai sukun ini.. :)
BalasHapussemua bisa diolah dari sukun ya. hebat eui. baru tau lagi. ketinggalan kereta aku. resep baru inih. coba dirumah ah :)
BalasHapusyg cake tapai sukun, tepungnya pakai tepung sukun juga mba? liat gambarnya jadi tergoda nih, kayaknya enak banget.
BalasHapusshare resepnya dnk mba, please :)
wah wah...jd pengen nih, sukun bener2 banyak manfaatnya.
Assalamu ALaikum, mungkin ini pertama kalinya aku berkunjung.
BalasHapussalam kenal yah sebelumnya.
Ternyata sukun ada kuenya juga... baru aku tau
mbak saya tergiur banget nih dengan bolu sukunnya...
BalasHapusbtw, jaman dulu, mereka apain ya sukunnya??? apa direbus aja gitu??
mbak, infonya berguna banget,
Mantapzzz dengan inovatif sajian hidangan cakenya Mba. Pemberdayaan makanan dengan pola modern dan tradisional yang diperpadukan menjadi sajian yang sederhana dan istimewah.
BalasHapusSukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog
belum pernah terpikirkan sebelumnya, ternyata bisa menjadi makanan pengganti.
BalasHapuseh rupanya ada sejarah panjang di balik tanaman ini. informatif nih mbak...
Wah, ini pas bngt buat ibuk saya yg jiwa dagangnya tinggi. Resepnya blh dicontek ya mbak? Xixi
BalasHapusPengen icip-icip aja nih..... hahaha
BalasHapusmasih seputar sukun nih,,ternyata baru tau kalau sukun itu bisa dibuat multi rasa dan multi resep hehehehe,,pingin nyobak tapi gratis...
BalasHapusternyata sukun serba guna yachhh......sukses yach mbak utk proyeknya...smoga cepat selesai.....
BalasHapusmba.. jadi kepengen cake tapai sukun
BalasHapusbenar-benar ingiler nih mbak
BalasHapuswah, tape sukun..hm...inovasi baru tuh, sis. jadi kalo ga ada tape beneran, tape sukun pun jadi. bisa utk kue bolu juga
BalasHapusHmmm kalo memang beras tak ada lagi di dunia ini, bukan tak mungkin saya memakan sukun. :)
BalasHapusTapi kalo masih ada ubi atau singkong atau sagu, saya lebih memilih salah satu diantaranya. :)
wah buah sukun ini sering jadi menu di keluarga saya loh mbak... tapi emang agak sulit mencari sukun di jakarta...
BalasHapusbiasanya kami cuma dikukus aja...
ternyata bisa banyak olahannya spt tape sukun ini... patut dicoba nih,... makasih sharingnya mbak Kenia... :-D
deket rumah nggak ada sukunnya mbak tapi saya suka banget sama sukun
BalasHapusSelama ini, di kotaku aku hanya melihat 2 buah pohon sukun. Satu di dekat stadion dan satu lagi di dekat pintu masuk perumahanku.
BalasHapusJadi pengen sukun deh... :)
di kampung saya ( Kebumen ) tanaman Sukun termasuk jarang, Mbak. Saya paling demen di goreng, juga kripiknya, tapi kalau tapai sukun belum pernah nyoba.
BalasHapussukunnn enakkk sangattt :)
BalasHapusWeeww... MANTAAFFF BGT tuh Mbak!!!
BalasHapusSukun tuh emang enak BGT loe... Ayas siy cm tew yg diKukus ma diGoreng aja,, blum tew kalo bs diTape tuh!!!
Didaerah Ayas malah ada lo Desa yg namanya SUKUN... dulunya emang banyak Sukunnya!!!
Hwehehee...
Saya juga suka mbak ama sukun ini, uenak dan empuk. top deh. tapenya itu pake apa aja sih?salam pu mbak
BalasHapusmau mau mau,,,
BalasHapuskirim ke sini bu.. hehehe