Minggu, 25 Desember 2011

No heart 5

Mobil berderit tajam. Pintu depan terbuka.
Aku memasang seulas senyum lebar penuh optimis kepada Sinta. "Hai..hai..hai..lama nian kita tak jumpa. Gimana kerjaannmu?" tanyaku basa-basi. "Yah, semakin lebih baik,"ujarnya ringan. Tangannya menyambut uluran tanganku. Jabat tangan erat mengawali perbincangan ringan di rumah makan kesukaannya.
"Masih sering bertemu dengan Rudi?" tanyanya mengawali.
"Yah kadang-kadang..biasalah sama -sama banyak kerjaan..," "Aku mau ajak kamu nih jalan-jalan," pintaku singkat. "Kemana?" ucapnya ingin tahu. Bola mata gadis itu membesar seketika.
 "Ada deh..jawabku bermain rahasia. Yuk! ajakku cepat.
Aku membuka pintu mobil dengan sigap. Kupersilahkan nona manis itu menikmati kenyamanan di kursi belakang.
Benda hitam beroda empat meluncur dengan cepat di jalanan. Keheningan pun menyerang.
Galau sejuta galau menyeruak. Tak tahu darimana harus kumulai percakapan ini. Kuharap Sinta mengerti bahwa lelaki diam karena sedang mempertimbangkan sesuatu, berpikir matang dan tidak gegabah. 

Mobil hitam milikku kuhentikan persis di sebuah rumah mewah nan menjulang. "Kuharap kamu bersedia masuk ke dalamnya, Sin," pintaku ketika membuka pintu mobil untuknya.
"Ini rumah..?" "Ku," ucapku menyambung kata-katanya. "Ya! Aku belum pernah menunjukkannya kepadamu kan?? Ayo masuk..tak ada koleksi lukisan atau benda antik di dalamnya. Ini masih saja bangunan melompong milik bujangan yang tak punya waktu merawatnya Sin," ucapku datar. Sinta terbahak mendengar penjelasanku.

"Wah benar-benar berbeda, Kau!" ucapnya seketika menapakkan kaki di ruang tamu. "Ah biasa aja lagi," kataku. Buat apa rumah sebagus ini jika makan minum pun tak tersedia heh,?" tanyaku meledeknya. "Mankanya cepat-cepatlah kau memapankan statusmu itu! Atau jangan-jangan sebentar lagi akan ada banyak antrian panjang di malam minggu-mu?" sinisnya. Kami tertawa berderai. 
"Sin, apakah kamu punya waktu kosong barang beberapa hari di akhir bulan ini,?" tanyaku iseng.
"Hmm...tergantung," jawabnya bergumam. Matanya melirik penuh curiga. "Ada apa gerangan sehingga kau memamerkan kekayaanmu lalu bertanya sedemikian rupa?" tanyanya ingin tahu.
"Ada tepung di balik tempe mendoan, Sin" ucapku serius.
"Obyekan baru ya??" Sinta mendekat dengan sukses. Yap...benar sekali my sweety! Es beku di otakku mulai mencair. "Ada obyekan baru buatmu..kamu mau ga," tawarku hati-hati.
"Asal ga sembarangan dan profesional ...aku mau," tangannya disedekapkan ke dada.
"OK! selama seminggu di akhir bulan ini, maukah kamu menjadi malaikat manisku di rumah ini?"
"Hah...apa?" Maksudmu apaan Bimo?" matanya mendelik semakin emosi.
"Maksudku sederhana Sin, ga perlu pake acara kaget gitu donk.. ini profesional koq. Kamu pasti bisa," ucapku kalem.
"Bantu aku agar  kamu bersedia menemaniku menjamu seorang wanita cantik di rumah ini," pintaku mendekat ke wajahnya. "Siapa dia?" tanyanya memanas. Wajahnya tak lagi akur. Mata dan gerak tubuhnya semakin tak beraturan. 
"Dia...Ini..!" aku berikan sebuah pigura usang kepadanya. Rona memerah yang memenuhi indera Sinta berubah drastis. Ia tersenyum malu. 
"Ok...maafkan aku. As a friend..why not??" jawabnya singkat. 
"Deal ...?" tanyaku sambil mengulurkan tanganku kepadanya. Jabat tangan penuh kepastian terjadi sore itu.
Satu per satu gunung es di otakku mampu kudaki.

"Halo, Ibu?? Apa kabar? Tanggal 23 jadi Bu, tapi dipindah lokasinya ya dan tanggalnya sedikit diajukan ya?? Gimana jika tanggal 18? Tak ada acara? Bagus deh.... Yah sekali-kali main kesini dong Bu..Kan belum pernah menengok rumah baruku??..Iya ah. Ajak adik dan tetangga juga boleh koq Bu. Terima kasih Bu..Muuuuuah" ucapku gurau (mataku berkedip iseng kepada Sinta). "Ngawur kamu ya....! teriak Sinta sambil melempar bantal sofa kepadaku.
Hap..lalu ditangkap!
Yes..yes..beres!..wes ewes..ewes...bablas semua probleme...kakiku menari ringan. Bimo pasti bisa mengurus semua problemo..Bimo gitu lho..batinku sambil bergerak mematut diri  di depan kaca kamar.
"Ok Bos..urusan akan selalu lancar. Serahkan pada Bimo selalu!

lanjutannya di tempat Mbak Pu ya sobat..

23 komentar:

  1. loooh aku kira ini cerbungnya bu ketty hehehe yowes aku ke tkp, penasaran hehehe

    BalasHapus
  2. memang itu foto siapa mbak? bikin penasaran aja

    BalasHapus
  3. wah ada cerita berantai lagi ini, mengulang sukses mbak Iyha dengan Dasrun nya. segera meluncur ke TKP, takut nda kebagian tempat duduk

    BalasHapus
  4. Oh yeah, cerita berantai. :D

    BalasHapus
  5. ini cerita sambung menyambung ya mba, duh ga ngikutin dr awal, tp teutetup enak dinikmati :)

    BalasHapus
  6. wah, wah, seru jg nih kisah berantai-rantai, estafet gitu ya... ide nya siapa sih nih?penasaran ah, kepengen telusuri ampe ujungnya.

    BalasHapus
  7. gak ngikutin dari awal,hiks.love,peace and gaul.

    BalasHapus
  8. foto berpigura usang itu foto ibunya Bimo ya mba? :-)

    BalasHapus
  9. tadinya sedikit bingung dengan judul no herath 5, membatin, ko saya tau2 cuma kebagian baca yang lima-nya? Ternyata oh ternyata postingan estafet. Hehe ide yg kreatif nih bsa2 jadi novel beneran hasil tulisan keroyokan.

    BalasHapus
  10. berarti harus terus memantau tulisan sebelum dan sesudah postingan ini neh. siap bergerilaya

    BalasHapus
  11. sinta kok sepertinya akan menjadi tokoh yg menarik disini...tapi sepertinya sinta tetep akan menajdi wanita yg mengetuk hati bimo tanpa hrs melalui romance yang terlalu speakly deh...hehhe...*aku suka aku suka...

    BalasHapus
  12. pa kabar mbak'e?? hehehehe
    ga pernah nge-blog n bw nih aku, jadi ga tau cerita. hohohoho :)

    BalasHapus
  13. Dan pasti Bnayak wanita cantik nan antri berharapmemiliki seorang lelaki penuh tanggung jawab.. Semoga aku dapt menjadi leleki seperti Mas BIMO...

    BalasHapus
  14. cerita ini maksudnya cerita berantai Bunda?

    BalasHapus
  15. ditunggu lanjutan ceritanya....kisahnya menarik dan bikin penasaran

    BalasHapus
  16. glekkkk...hah....ketelen deh biji duriannya.......gara-gara baca postingan ini ternyata bersambung...dah gitu sambungannya ditempat blog sahabatt yg lain....hiks....penasaran.com deh......

    BalasHapus
  17. sambungan ceritanya jangan lama-lama & panjang-panjang mbak

    BalasHapus
  18. wah, ide baru neh. Cerita berantai...#Tiarap

    BalasHapus
  19. Makin menarik aja...

    Sosok Bimo makin hidup.

    Kalau isinya tak diragukan lagi, secara duo yang punya basic oke, bahasanya itu tambah lagi, menari dan bersayap2...

    Oke, dilanzzzuuut yaa...

    BalasHapus
  20. waduuuuuuuuuuhh, ada cerita estafet.. langsung berdo'a, semoga tidak pernah mendapat bagian.. hehe :D

    kalo dhe tebak, si sinta ini diminta untuk jadi pasangannya bimo kan mbak ket?? pasangan boong2an..

    BalasHapus
  21. sudah ada no heart 6 mbak...monggo dibaca..maaf kelamaan. oya di no heart 5 dikasih link ke no heart 4 dan no heart 6 ya mbak...http://puteriamirillis.blogspot.com/2012/01/no-heart-6.html#more

    link no heart 4 http://puteriamirillis.blogspot.com/2011/12/no-heart-4.html

    BalasHapus
  22. huhu berlanjut ya, yowes tak tinggalin jejak dulu, trims :)

    BalasHapus

Tinggalkan jejak ya,..makasih :)