Sabtu, 25 Juli 2015

Nikmatnya Tauto Pekalongan

Indonesia sangat terkenal dengan keragaman soto-nya. 
Lebaran dan liburan kemarin adalah masa percobaan yang sangat asyik untuk menjalankan aksi jajal soto di berbagai kota. Saya  yang berdomisili di Purwokerto - terbiasa dengan kehadiran soto banyumas dengan taburan kacang "agak halus"nya, mencari-cari soto jenis lain. Soto tauto, dengan campuran sesendok makan tauco yang telah dibumbui (rahasia) oleh pemiliknya, nikmat disantap pada minggu lalu di sebuah desa yang tidak terletak di pinggir jalan raya pantura.

Tempat ini telah jadi warung favorit sebagai menu siang hari bagi saya, kakak dan saat ada tamu keluarga. Kami sangat percaya dengan rasanya yang tak kalah dengan soto pekalongan yang asli. Beneran... 

Saat awal dulu menemukannya, adalah saat saya dan suami jalan-jalan ke pantai. Letak warung yang bersebelahan dengan Sekolah Dasar Kaliprau dan jalan menuju Pantai Kaliprau, memang membuat banyak orang mudah menemukannya. 

Hmmm.. dimana rutenya saat Anda ingin trial and not error?

Pilihlah jalan Ambo Wetan yang terletak di kiri jalan (jika datang dari arah barat) di Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang. Jalan lurus menuju arah utara ini akan mengantarkan Anda sejauh kurang lebih  10 km hingga menemukan perempatan besar dan melewati jembatan kecil. Tiba disana, belokkan kendaran Anda ke kanan dan pelankan kendaraan. Anda akan menemukan warung kecil dengan spanduk yang sama seperti nama di atas.

Bu Ruyati (berbaju coklat) sibuk meracik soto buatannya

Warung nyempil ini begitu ramai dikunjungi pembeli (buka pukul 10.00 pagi) dan cepat ludes sebelum malam tiba. Usut punya usut, warung ini, harus kami coba. Dan bener saja, irisan daging kerbaunya yang cukup besar disertai kuahnya yang tak terlalu kental, plus sedikit soun membuat saya sukaaaa banget.

Soto ini sebenarnya diwaspadai oleh penderita kolesterol. Jadi bicarakan dengan bijak kepada penjual soto tentang isinya. Ingin daging saja atau ada jeroannya. Anak saya yang mulai suka jenis soto ini, makan dengan lahap. Ia kini tak terlalu memusingkan rasa sedikit "asyik" dari tauconya. Dan cara nyaman untuk menyeimbangkan makanan ini adalah dengan minum larutan penyegar seperti yang dilakukan si sulung. Hihihih... dia mah berusaha, agar lidahnya tidak terlalu keenakan dengan daging kerbau yang luar biasa cepat mengenyangkan jika disertai nasi. Dan memang minuman larutan ini, membuat lemak dari yang larut di kuah tauto tidak terlalu nempel di dinding mulut.

Soto ini dihidangkan dengan beberapa iris lontong sebagai teman setia. Namun jika Anda datang setelah pukul 12 siang dan kehabisan, Anda bisa meminta sepiring nasi yang diberi harga sendiri, 3000 rupiah. Sedangkan seporsi soto pekalongan (tauto) dihargai 12 ribu rupiah. 
Mahal? sudah pasti! .. Karena saya pun terkejut. Tapi saat ingat bahwa harga enam bulan yang lalu adalah 10ribu disertai berbagai kenaikan harga bahan makanan plus harga transportasi dan juga alasan kenaikan lainnya, maka saya pun diam saja. Apalagi, ini adalah harga lebaran yang istimewa. 

larutan penyegar cap kaki tiga rasa leci.. memang pas buat tauto pekalongan yang yahuud

Ehem.. ehem.. sebenarnya sih... daripada saya harus mendatangi kota pekalongan dan blusukan ke warung sotonya yang asli tapi dikerubuti debu dan macet, maka lebih baik, saya pilih disini. Anda pun bisa mencobanya.

3 komentar:

Tinggalkan jejak ya,..makasih :)