Kamis, 28 Agustus 2014

Berkenalan dengan si Pucung

Pucung banyak dikenal sebagai tanaman hebat penghasil buah kluwek. Bagi masyarakat yang bermukin di Pulau Jawa, buah ini sangat disukai. Pembaca pasti sudah sering memasak dan mengolah kluwek menjadi sajian istimewa. Saya hanya bisa mengolahnya menjadi rawon. Namun bukan rawon yang akan dibicarakan..melainkan pertemuan dengan si Pucung yang begitu memesona.

Seumur hidup saya baru tahu, kalo kluwek diperoleh dari buah ini. Buah menyerupai bola rugby (permainan bola ala Amerika yang seruduk-menyeruduk itu) jatuh saat saya sedang bersiap meninggalkan kolam renang di Wisata Air Batur Agung (kaki G. Slamet) bulan Mei lalu.
Bunyi "gedebuk mengejutkan" menarik perhatian saya. Bukan dari kelapa,..tapi Pucung yang banyak ditanam masyarakat Desa Melung. Menurut situs ini, masyarakat di Desa Melung memang sengaja menanan tanaman ini karena banyaknya manfaatnya. Simak saja beberapa manfaatnya di sini.

nyampe rumah, si Pucung langsung pose buat kenang-kenangan

Empat hari yang lalu, saat main ke pasar, saya ditawari kluwek yang siap olah. Kluwek tersebut telah matang pohon (kata penjualnya) dan direbus. Penampilannya menyerupai nangka muda yang telah direbus, berwarna putih kecoklatan..ga hitam! Per bungkusnya 2000 rupiah dengan isi yang sedikit.. (sayang ga bawa kamera siang itu). Saya ga berani beli, takut ga ada yang mau makan..ga pinter ngolahnya! Jika pembaca ada yang pandai mengolah daging kluwek sebelum dipendam..bagikanlah disini. Tradisi memasak olahannya mulai jarang dilakukan..apalagi saat Papa saya bilang, buah ini biasa dipepes..saya makin penasaran dengan rasa dan resepnya.

Nasib Pucung yang saya temukan beberapa hari kemudian: mengalami pemendaman.
Ini dilakukan karena saya ingin tahu proses pucung berubah menjadi kluwek seperti saran warga Desa Melung.Selain itu memendam bisa mengurangi racun asam sianida. 
Racun yang katanya dapat dipakai untuk mata panah (sumber wikipedia)
Pucung yang kami temukan telah tua di pohon dan terbelah saat di rumah saya. Lalu dipendamlah ia di pot. Ternyata setelah dipendam sebulan lebih, berubah jadi gambar berikut ini di polibag kami. 

ada yang baru berkecambah, adapula yang sudah bertunas tinggi  
Takjub. Rupanya kluwek yang bagian hitamnya biasa disayur, adalah sumber kehidupan bibit Pucung. Satu buah Pucung berisi 20 buah. Saya terpesona pada proses perkembangbiakan alaminya, seperti kacang hijau, kacang tanah dan jenis tumbuhan dikotil lainnya. (bener ga siiih?? jika tulisan saya salah, mohon dibetulkan)!

tunasnya tumbuh melengkung, jadi agak hati-hati saat menanam


8 komentar:

  1. Jadi yang biasa kita beli buat kluwek itu biji ya?.. Belum pernah lihat buah aslinya.

    BalasHapus
  2. aku taunya kluwek tapi cara nanamnya gak tau

    BalasHapus
  3. Pernah makan sepertinya tapi wujudnya baru lihat ini . Istimewa

    BalasHapus
  4. sebenarnya saya tertarik dengan resep rawon dari si pucung loh mbak alias kluwek ini.. btw makasih infonya mbak

    BalasHapus
  5. Diobgseng pedes nikmat banget, Mba. . .
    Ibu saya suka beli yang udah tinggal dimasak di tetangga.
    Krn, tetangga hampir tiap minggu mukul2 cangkang pucung ben keluar si pucungnya. :D

    BalasHapus
  6. artikel yang bermanfaat,terimakasih info klweknya :) sukses mbak

    BalasHapus
  7. Baru tahu kalau buah kluwek itu nama pohonnya pucung mbak

    BalasHapus

Tinggalkan jejak ya,..makasih :)